Pivoting merupakan metode yang menggunakan "instance" yang biasa disebut "pivot host" atau "foothold" agar bisa "berpindah" dari suatu tempat ke tempat di dalam
jaringan yg sudah dihek. Simplenya, kita pakai asumsi dibawah untuk pivoting melakukan pivoting dengan OpenSSH.
- Attacker punya "akses shell" ke sebuah komputer (dalam hal ini, osnya linux, nanti sesuain aja)
- Komputer tadi selanjutnya disebut "Pivot host"
- Di komputer itu sudah terinstall client OpenSSH dengan setting GatewayPorts menyala (di /etc/ssh/sshd_config) untuk memungkinkan reverse ssh port forwarding (baca: https://blog.devolutions.net/2017/3/what-is-reverse-ssh-port-forwarding)
- Di komputer attacker, server OpenSSH berjalan di port 22
- Port 22 di komputer attacker sudah diforward atau diekspose ke internet (sehingga bisa diakses oleh pivot host)