Konsep pertanyaan lebih bagaimana kita menggalih informasi terkait masalah, kekhawatiran, kendala dan tujuan mereka. Penggunaan pertanyaan dibatasi dengan beberapa poin beriut :
- jangan menjelaskan ide anda
- jangan menanyakan sesuatu berkaitan dengan angka/jumlah pasti
- setiap pertanyaan berjalan sesuai kondisi yang dihadapi saat sesi komunikasi
- hindari pertanyaan yang memiliki jawaban condong pada masa depan seperti asumsi yang mungkin mereka lakukan untuk masalah mereka dimasa depan (kita yang seharusnya menentukan), maka fahami apa yang mereka alami
- berhati-hati terhadap setiap penyataan masalah, apakah mereka benar-benar peduli dengna masalah tersebut, hal tersebut dapat difahami dengan tindakan apa yang mereka ambil selama ini dan apa implikasi dari permasalahan tersebut
- mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan mereka hanya tau apa yang mereka alami, kita tidak perlu memberitahu apa masalah yang terjadi dan mereka tidak perlu memberitahu apa yang seharusnya menjadi solusi. masalah mereka kita yang perlu menemukan solusinya.
- arahkan pertanyaan terhadap apa yang telah mereka jalani dan tindakan yang telah mereka lakukan
- ketika mendapati sebuah permintaan, tugas kita memahami latar belakang permintaan tersebut seperti kenapa mereka membutuhkannya, apa penyebabnya, apa yang mengharuskan mereka melakukannya dsb.
- ide dan permintaan fitur harus dipahami, tetapi tidak dituruti
- hindari pertanyaan akan persetujuan, ini memancing pujian
jangan menjelaskan tentang ide, ketika kita terlalu bersemangat untuk pitching/segara merilis ide kita, kerap berekspektasi dan mengarah pada pertanyaan yang menghasilkan informasi buruk, beberapa bentuk informasi buruk seperti berikut :
- Pujian
- ide
- ungkapan manis(hipotesis, pernyataan masa depan, ketidak jelasan beserta terkesan candu )
ketika mendapati momen seperti yang telah dijelaskan kita sebaiknya menangkis hal-hal tersebut dan kembali mengarahkan pembicaraan ke arah yang benar dalam mengumpulkan fakta dan komitmen.