Simple setup canonical link di WordPress melalui theme file dan implementasi RewriteUrl di htaccess khusus untuk folder uploads
Canonical link digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak lain, dalam hal ini Search Engine, mengenai Preferred URL dari sebuah URL tertentu untuk menghindari duplicate content.
Melalui setup yang tepat, canonical link dapat dimanfaatkan untuk menggabungkan SERP dari masing-masing URL di Website berbeda dengan content yang identikal.
Lebih lanjut mengenai canonical link;
- https://support.google.com/webmasters/answer/139066?hl=en
- https://en.wikipedia.org/wiki/Canonical_link_element
Implementasi metoda ini akan dibaca oleh search engine untuk kemudian dimasukkan ke layer algoritma yang menentukan SERP dari website yang kita kelola. Dengan demikian akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan change domain yang disediakan oleh search console google.
Implementasi dapat dilakukan melalui dua metoda yaitu
link
tag di dalamhead
Link
diHTTP Header
response
Implementasi melalui http header
membutuhkan tweak ke konfigurasi web server, dalam contoh kasus website yang menggunakan apache
dapat juga dilakukan melalui Header
di .htaccess
.
Contoh link
tag di dalam head
yang dimasukkan ke dalam url https://nonpreferred.tld/url/path
<head>
<link rel="canonical" href="https://preferred.tld/url/path">
</head>
Atribut href
di dalam link
tag dengan rel
canonical harus merujuk ke url yang memiliki konten identikal namun preferred.
WordPress Theme menggunakan file header.php
yang dapat ditemukan di dalam direktori wp-content/themes/template
, sesuaikan file ini apabila menggunakan theme siap pakai yang mungkin memanggil header
dari file lain.
// header.php
<link rel="canonical" href="https://preferred.tld<?php echo $_SERVER['REQUEST_URI'];?>">
$_SERVER['REQUEST_URI']
merupakan global variable milik php
yang menangkap path pada saat request dilakukan, sehingga secara dinamis href
yang ditampilkan akan menyesuaikan dengan url yang direquest.
Untuk mempertahankan dua atau lebih instalasi WordPress yang identikal secara full akan membuang space hdd server karena banyak duplikasi, contohnya adalah duplikasi di database dan duplikasi di dalam folder yang menyimpan file media yang diupload ketika content dibuat, dalam hal ini dapat ditemukan di https://instalasiwordpress.tld/wp-content/uploads
.
Untuk mengatasi hal ini, setiap instalasi WordPress yang dipertahankan tidak memerlukan uploads
folder terkecuali di instalasi yang paling baru dan. Instalasi WordPress tanpa uploads
folder akan mengandalkan RewriteUrl
di .htaccess
untuk merewrite semua request ke wp-content/uploads/
ke https://preferreddomain.tld/wp-content/uploads
folder.
# Append di paling atas .htaccess
RewriteEngine On
RewriteRule ^wp-content/uploads/(.*)$ https://preferreddomain.tld/wp-content/uploads/$1 [R=301,NC,L]
Lebih lanjut di https://coolestguidesontheplanet.com/redirecting-a-web-folder-directory-to-another-in-htaccess/
Dalam setiap url perhatikan hanya ada satu link
tag dengan rel
canonical, beberapa plugin terutama yang terkait dengan SEO
mungkin melakukan injeksi canonical link, dengan demikian harus di disable terlebih dahulu. Contoh kasus untuk disable di plugin yoast dapat dipelajari melalui https://www.bybe.net/yoast-seo-how-to-disable-canonical-links-urls/
Pada kasus domain terblokir, sebaiknya dipertahankan semua instalasi WordPress di domain sebelumnya untuk memastikan bahwa SERP yang dimiliki oleh domain-domain sebelumnya dapat digabungkan ke domain yang baru. Dengan demikian rewrite untuk setiap domain bisa dicabut, dan bisa dinstall WordPress dengan konten yang sama minus uploads
folder untuk menghemat space.