This post is part of Mufid's One Day One Writing personal goal
Sepertinya, orang-orang kita gak suka yang verbose. Jadi dia minta gelas, kita jelasin gelas kita merknya apa, beli dimana, harganya berapa, dimensinya berapa, cocoknya dipake buat acara apa, dlsb, dlsb, dlsb. Beberapa akan menilai hal ini sebagai sebuah kesombongan. Beberapa lainnya mungkin tidak suka orang yang banyak omong.
Padahal, itu semua tergantung niatnya kan? Anyway, kita gak bisa ngerubah sifat orang. Suatu hal yang pasti adalah kita bisa mengatur reaksi kita apabila bertemu dengan orang-orang seperti ini. Dan btw, dalam dunia militer dan mission-critical, justru verbose menjadi penting. Pernah lihat Standar Operasional Prosedur? Pernah lihat Terms of Services? Pernah lihat Privacy Policy? Mereka semua sangat verbose. Sangat detil.
Karena di SOP, bagaimana mungkin kita bisa bertindak jika itu tidak disebut dalam SOP? Bagaimana kita bisa mengatakan hal yang kita lakukan benar jika tidak diberikan acuan umum di SOP?
Anyway, kehidupan sehari-hari seharusnya tidak verbose. Menyedihkan? Tentu saja. Anda gak punya hak untuk bercerita. Anda gak punya hak buat mengatakan segalanya.
Tetapi, Anda punya hak untuk ditanya. Dan berhubung itu hak, Anda tidak memiliki kewajiban untuk membuat orang memenuhi hak Anda.
Btw, saya jarang melihat VERBOSE adalah nilai log yang default untuk production system. Tetapi untuk development, biasanya devs pake verbose mode.
It is interesting if we can understand the rest of this life from programming
Saya menawarkan konsep challenge and response di kehidupan nyata. Begini, waktu Anda terbatas, waktu saya juga terbatas. Anda tidak memiliki waktu banyak untuk menjawab pertanyaan saya, saya pun tidak memiliki waktu banyak untuk merumuskan pertanyaan secara detil.
Mekanisme Challenge and Response adalah mekanisme yang dipakai untuk inisiasi keamanan di WiFi. Atau kalau lebih kompleks lagi, bisa juga menjadi Supervised Learning.
Here is on how it works:
- Anda tidak ditanya apa-apa? Stay calm. Be nice to other people. If there is something wrong, pretend nothing happened.
- Ada yang bertanya tentang suatu hal. Jawab saja secara singkat.
- Dia akan melakukan interpretasi terhadap jawaban Anda. Berhubung jawaban Anda singkat, dia akan membuat asumsi. (Response)
- Jika asumsinya salah, maka benarkan secara singkat. (Challenge: Was that right? If it was wrong, which part was wrong?)
- Ulangi sampai tidak ada asumsi, atau sampai semua asumsi yang dia buat benar
Btw, untuk beberapa orang, mekanisme challenge and response ini bukanlah mekanisme terbaik. Karena boleh jadi dia bertanya itu bukan untuk mendapatkan jawaban, tapi untuk mendapatkan kesan, atau mungkin mencari kesan, atau mungkin mencari makna yang tersembunyi.
We may cover that in next time.